Ilustrasi.(Freepik)
KALEKA dan Aquaculture Stewardship Council (ASC) melakukan kerja sama untuk memperluas penerapan sertifikasi yurisdiksi untuk praktik budi daya perairan melalui Program Peningkatan Akuakultur (AIP). Kaleka dan ASC melihat bahwa prinsip-prinsip berkelanjutan produk budidaya perairan di tingkat kabupaten penting untuk diterapkan karena label ini wajib bagi industri budi daya perairan jika ingin masuk ke pasar negara maju.
CEO ASC, Chris Ninnes, menyatakan bahwa ia sangat antusias memulai kerja sama ini dengan Kaleka untuk mencari cara-cara baru mendukung petambak melalui mekanisme jaminan yang mudah diterapkan dan efektif, sehingga dapat mendorong pada perubahan besar. “Proyek ini contoh lain dari upaya kami untuk terus membantu petambak yang baru memulai langkah menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial,” kata Ninnes.
“Kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat lebih bagi petambak, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas dengan harga yang lebih tinggi ketika produk mereka bersertifikat. Kami ingin mengajak lebih banyak petani untuk ikut dalam proses sertifikasi melalui pendekatan yurisdiksi, termasuk mereka yang belum pernah berurusan dengan standar sertifikasi,” kata Bernadinus Steni Sugiarto, Direktur Eksekutif Kaleka.
Baca juga : Warga Bangka Belitung Didorong Budi Daya Ikan Kerapu
Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan budi daya perairan. Wilayah ini punya 66 sungai, 7 danau, dan 2 kecamatan yang memiliki akses langsung ke laut. Kerja sama ini diprediksi dapat meningkatkan kualitas dan berkelanjutan budi daya perairan di daerah ini dengan memanfaatkan lahan seluas 10.000 hektare untuk akuakultur.
Berbagai pihak yang terlibat memulai kemitraan ini dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Global Shrip Forum di Utrech, Belanda, pada 3 September 2024. Para mitra bersepakat memantau dan menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan secara ketat di semua tahapan akuakultur.
Penandatanganan MoU ini akan menjadi langkah awal dalam menerapkan sertifikasi yurisdiksi di sektor akuakultur. Kerja sama Kaleka dan ASC ini juga memberikan perhatian khusus pada sertifikasi di luar manajemen pakan, seperti yang dilakukan oleh Tambak Berkah dan Pandan Permai melalui Cara Budi Daya Ikan yang Baik (CBIB) yang mencakup aspek sosial dan lingkungan. Hal ini sesuai dengan standar nasional yang menekankan pentingnya aspek sosial dan lingkungan dalam praktik akuakultur.
“Kami yakin kerja sama ini akan memberikan dampak positif yang besar terhadap berkelanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal di Kabupaten Seruyan,” tambah Bernadinus Steni.
ASC (Aquaculture Stewardship Council) ialah organisasi yang menetapkan standar global untuk budi daya perikanan yang berkelanjutan. Sertifikasi ASC memastikan produk perikanan diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan dan adil secara sosial, sehingga menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi standar internasional untuk keberlanjutan. Saat ini, 24,6% produk di Asia Selatan sudah menggunakan label sertifikasi ASC, dan ada 14 lokasi budi daya bersertifikat di Indonesia. (RO/Z-2)
Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan
dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor :